Pokok pokok Bahasan Ilmu Budaya Dasar
Pokok Bahasan Ilmu Budaya Dasar
1.Manusia dan kebudayaan
Manusia di
alam dunia ini memegang peranan yang unik, dan dapat dipandang dari berbagai
segi. Diantaranya ilmu kimia, ilmu fisika, biologi, ilmu ekonomi, sosiologi,
politik, filsafat, dan sebagainya manusia memiliki pengertian yang berbeda-beda
dari sudut pandangnya. Manusia sendiri dari unsur yang membangun terdiri dari
empat unsure yang saling terkait, yaitu: jasad, hayat, ruh, dan nafs. Sedangkan
manusia sebagai satu kepribadian memiliki tiga unsur, yaitu: id, ego, dan
superego. Kesemua unsur tersebut dapat digunakan sebagai alat analisa bagi
tingkah laku manusia.
Hakikat
Manusia
Manusia pada
hakikatnya adalah makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa
sebagai satu kesatuan yang utuh. Manusia merupakan mahkluk ciptaan Tuhan yang
paling sempurna, jika dibandingkan dengan makhluk lainnya. Dan manusia juga
termasuk makhluk biokultural yang juga terikat dengan lingkungan.
Kepribadian
Bangsa Timur
Banyak orang
masih sering mempersoalkan perbedaan antara kebudayaan Barat dan kebudayaan
Timur. Padahal konsep itu berasal dari orang Barat dalam zaman ketika meraka
melakukan ekspansi menjelajahi dunia, menguasai wilayah luas di Afrika, Asia,
dan Oceania, dan memantapkan pemerintah-pemerintah jajahan mereka dimana-mana.
Semua kebudayaan diluar kebudayaan mereka di Eropa Barat disebutnya kebudayaan
Timur, sebagai lawannya kebudayaan mereka sendiri yang mereka sebut kebudayaan
Barat. Orang-orang yang sering mendiskusikan kontras antara kedua konsep
tersebut secara populer, biasanya menyangka bahwa kebudayaan Timur lebih
mementingkan kehidupan kerohanian, mistik, pikiran preologis, keramahtamahan,
dan gotong royong. Sedangkan kebudayaan Barat lebih mementingkan kebendaan,
pikiran logis, hubungan asas guna, dan individualism.
Macam –
macam Pengertian Kebudayaan
· Kebudayaan berasal dari
bahasa sangsekerta Buddhaya bentuk jamak dari Budhhi = budi atau kekal. Kebudayaan
menurut koentjaraningrat adalah keseluruhan sistem gagasan,tindakan dan hasil
karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik
diri manusia dengan belajar, Kebudayaan menurut E.B Tyor adalah
kompleks keseluruhan yang meliputi pengetahuan,kepercayaan, kesenian,hukum,moral,kebiasaan
dll. Kebudayaan menurut linton menunjukan
bahwa kebudayaan ternyata memiliki berbegai aspek yang meliputi cara-cara
berlaku,keprcayaan, sikap-sikap dan hasil dari kegiatan manusia yang khas untuk
suatu masyarakat atau kelompok penduduk tertentu.
· Kebudayaan menurut pandangan
masyarakat adalah seluruh cara kehidupan dari masyarakat yang mana pun tidak
mengenai dari cara hidup itu yaitu bagian yang oleh masyarakat danggap lebih
tinggi atau lebih diinginkan
Unsur-Unsur
Kebudayaan
Bahasa
Menurut koentjaraningrat ada 7 unsur kebudayaan yaitu :
1. bahasa terdiri dari bahasa lisan dan bahasa tulisan
2. Sistem pengetahuan,terdiri dari pengetauan tentang
alam sekitar,pengetahuan tentang alam flora,pengetahuan tentang zat-zat dan
bahan mentah,pengetahuan tentang tubuh manusia,pengetahuan tentang kelakuan
seama manusia,dan pengetahuan tentang ruang,waktu dan bilangan.
3. organisasi sosial,terdiri dari sistem
kekerabatan,sistem kesatuan hidup setempat,sistem asosiasi dan
perkumpulan,serta sistem kenegaraan.
4. sistem peralatan dan teknologi terdiri dari alat-alat
produksi,distribusi dan trasportasi,tempat-tempat untuk menaruh makanan dan
minuman pakaian dan perhiasan serta tempat berlindung dan perumahan.
5. sistem mata pencarian hidup terdiri dari
berburu,meramu,bercocok tanam di lading,perikanan,bercocok tanam
menetap,pertenakan dan perdagangan
6. sistem religi terdiri dari sistem kepercayaan,sistem
upacara keagamaan,kelompok keagamaan,ilmu gaib serta nilai-nilai dan pandangan
hidup.
7. kesenian,terdiri dari seni patung,seni relif,seni
lukis,gambar,seni vocal,seni instrument,seni kesastraan dan seni drama
Wujud
Kebudayaan
Ada 3 wujud
dalam kebudaya
- Wujud
kebudayaan sebagai suatu kompleks dari
ide-ide,gagasan,nilai-nilai,norma-norma,peraturan dan sebagainya
- Wujud
kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari
manusia dalam masyarakat.
- Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.
Menurut C.Kluckhohn,
kelima masalah dasar dalam kehidupan yang menjadi
landasan bagi kerangka variasi sistem nilai budaya adalah:
1. Masalah mengenai hakekat dari hidup
manusia
2. Masalah mengenai hakekat dari karya
manusia
3. Masalah mengenai hakekat dari
kedudukan manusia dalam ruang waktu
4. Masalah mengenai hakekat dari
hubungan manusia dengan alam sekitarnya
5. Masalah mengenai hakekat dari
hubungan manusia dengan sesamanya
Metode Ralph
Linton mengenai 4 wujud kebudayaan :
1. Tahap pertama setiap sistem budaya dibagi kedalam “
adapt istiadat “ setiap sistem budaya dibagi kedalam “aktivitas sosial” dan
setiam himpunan unsure-unsur kebudayaan fisik dapat dibagi kedalam “
benda-benda “,kebudayaan yang masig- masing disebut sesuai dengan nama
benda-benda tersebut
2. Tahap kedua setiap adapt sebaiknya dibagi kedalam
kompleks budaya-budaya dan setiap aktifitas sosial dibagi kedalam “Komplek
sosial”
3. Tahap ketiga disrankan agar budaya dibagi-bagi menjadi
“tema-tema budaya” tiap-tiap kompleks sosial lebih lnjut diuraikan menjadi
“berbagai jenis-jenis pola sosial”.
4. Tahap kempat setiap tema budaya dapat dirinc lagi
kedalam “gagasan tindakan.
Orientasi
Nilai Budaya
Kebudayaan
sebagai karya manusia memiliki sistem nilai. Menurut C. Kluckhohn dalam
karyanya Variations in Value Orientation (1961) sistem nilai budaya dalam semua
kebudayaan di dunia, secara universal menyangkut lima masalah pokok kehidupan
manusia, yaitu: Hakekat hidup manusia, hakekat karya manusia, hakekat waktu
manusia, hakekat alam manusia dan hakekat hubungan manusia.
2.Manusia dan cinta kasih
Menurut
kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S. Poerwadarminta, cinta adalah rasa
sangat suka (kepada) atau (rasa) sayang (kepada), ataupun (rasa) sangat kasih
atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih artinya perasaan sayang atau
cinta kepada atau menaruh betas kasihan. Dengan demikian arti cinta dan kasih
hampir bersamaan, sehingga kata kasih memperkuat rasa cinta. Karena itu cinta
kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang
disertai dengan menaruh betas kasihan.
Walaupun cinta kasih mengandung arti hampir bersamaan, namun terdapat perbedaan juga antara keduanya. Cinta lebih mengandung pengertian mendalamnya rasa, sedangkan kasih lebih keluamya; dengan kata lain bersumber dari cinta yang mendalam itulah kasih dapat diwujudkan secara nyata.
Cinta memegang peranan yang penting dalam kehidupan manusia, sebab cinta merupakan landasan dalam kehidupan perkawinan, pembentukan keluarga dan pemeliharaan anak, hubungan yang erat dimasyarakat dan hubungan manusiawi yang akrab. Demikian pula cinta adalah pengikat yang kokoh antara manusia dengan Tuhannya sehingga manusia menyembah Tuhan dengan ichlas, mengikuti perintah-Nya, dan berpegang teguh pada syariat-Nya.
Pengertian tentang cinta dikemukanakn juga oleh Dr Sarlito W. Sarwono. Dikatakannya bahwa cinta memilikki tiga unsur yaitu keterikatan, keintiman, dan kemesraan. Yang dimaksud dengan keterikatan adalah adanya perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas untuk dia, tidak mau pergi dengan orang lain kecuali dengan dia. Kalau janji dengan dia hares ditepati, ada uang sedikit beli oleh-oleh untuk dia. Unsur yang kedua adalah keintiman, yaitu adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa antara anda dengan dia sudah tidak ada jarak lagi. Panggilan-panggilan formal seperti bapak, Ibu, saudara digantikan dengan sekedar memanggil nama atau sebutan:sayang dan sebagainya. Makan minum dari satu piring-cangkir tanpa rasa risi, pinjam meminjam baju, saling memakai uang tanpa rasa berhutang, tidak saling menyimpan rahasia dan lain-lainnya. Unsur yang ketiga adalah kemesraan, yaitu adanya rasa ingin membelai atau dibelai, rasa kangen kalau jauh atau lama tidak bertemu, adanya ucapan-ucapan yang mengungkapkan rasa sayang, dan seterusnya . berikut adalah bentuk segitiga cinta : antara Keterikatan, Keintiman, dengan Kemesraan .
Hikmah cinta adalah sangat besar. Hanya orang yang telah diberi kefahaman dan kecerdasan oleh Allah sajalah yang mampu merenunglcannya. Diantara hikmah-hikmah tersebut adalah :
Walaupun cinta kasih mengandung arti hampir bersamaan, namun terdapat perbedaan juga antara keduanya. Cinta lebih mengandung pengertian mendalamnya rasa, sedangkan kasih lebih keluamya; dengan kata lain bersumber dari cinta yang mendalam itulah kasih dapat diwujudkan secara nyata.
Cinta memegang peranan yang penting dalam kehidupan manusia, sebab cinta merupakan landasan dalam kehidupan perkawinan, pembentukan keluarga dan pemeliharaan anak, hubungan yang erat dimasyarakat dan hubungan manusiawi yang akrab. Demikian pula cinta adalah pengikat yang kokoh antara manusia dengan Tuhannya sehingga manusia menyembah Tuhan dengan ichlas, mengikuti perintah-Nya, dan berpegang teguh pada syariat-Nya.
Pengertian tentang cinta dikemukanakn juga oleh Dr Sarlito W. Sarwono. Dikatakannya bahwa cinta memilikki tiga unsur yaitu keterikatan, keintiman, dan kemesraan. Yang dimaksud dengan keterikatan adalah adanya perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas untuk dia, tidak mau pergi dengan orang lain kecuali dengan dia. Kalau janji dengan dia hares ditepati, ada uang sedikit beli oleh-oleh untuk dia. Unsur yang kedua adalah keintiman, yaitu adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa antara anda dengan dia sudah tidak ada jarak lagi. Panggilan-panggilan formal seperti bapak, Ibu, saudara digantikan dengan sekedar memanggil nama atau sebutan:sayang dan sebagainya. Makan minum dari satu piring-cangkir tanpa rasa risi, pinjam meminjam baju, saling memakai uang tanpa rasa berhutang, tidak saling menyimpan rahasia dan lain-lainnya. Unsur yang ketiga adalah kemesraan, yaitu adanya rasa ingin membelai atau dibelai, rasa kangen kalau jauh atau lama tidak bertemu, adanya ucapan-ucapan yang mengungkapkan rasa sayang, dan seterusnya . berikut adalah bentuk segitiga cinta : antara Keterikatan, Keintiman, dengan Kemesraan .
Hikmah cinta adalah sangat besar. Hanya orang yang telah diberi kefahaman dan kecerdasan oleh Allah sajalah yang mampu merenunglcannya. Diantara hikmah-hikmah tersebut adalah :
1. Sesungguhnya cinta itu adalah merupakan ujian yang berat dan pahit dalam kehidupan manusia, karena setiap cinta akan mengalami berbagai macam rintangan .
2. Bahwa fenomena cinta yang telah melekat di dalam jiwa manusia merupakan pendorong dan pembangkit yang paling besar di dalam melestarikan kehidupan lingkungan.
3. Bahwa fenomena cinta merupakan faktor utama didalam kelanjutan hidup manusia, dalam kenal-mengenal antar mereka.
4. Fenomena cinta, jika diperhatikan merupakan pengikat yang paling kuat di dalam hubungan antar anggota keluarga, kenikunan bennasyarakat, mengasihi sesama mahluk hidup, menegakkan keamanan, ketentraman, dan keselamatan di segala penjuru bumi. Cinta merupakan benih dari segala kasih dan sayang, dan segala bentuk persahabatan, dimanapun adanya.
Ada yang berpendapat bahwa etika cinta dapat dipahami dengan mudah tanpa dikaitkan dengan agama. Tetapi dalam kenyataan hidup manusia masih mendambakan tegaknya cinta dalam kehidupan ini. Di satu pihak, cinta didengungkan lewat lagu dan organisasi perdamaian dunia, tetapi di pihak lain dalam praktek kehidupan cinta sebagai dasar kehidupan jauh dari kenyataan. Alas dasar ini, agama memberikan ajaran cinta kepada manusia.
Dalam kehidupan manusia, cinta menampakkan diri dalam berbagai bentuk. Kadang-kadang seseorang mencintai dirinya sendiri. Kadang-kadang mencintai orang lain. Atau juga istri dan anaknya, hartanya, atau Allah dan Rasulnya. Berbagai bentuk cinta ini bisa kita dapatkan dalam kitab suci Al-Qur'an.
Cinta diri erat kaitannya dengan dorongan menjaga diri. Manusia senang untuk tetap hidup, mengembangkan potensi dirinya, dan mengaktualisasikan diri. Pun ia mencintai segala sesuatu yang mendatangkan kebaikan pada dirinya. Sebaliknya ia membenci segala sesuatu yang menghalanginya untuk hidup, berkembang dan mengaktualisasikan diri. Ia juga membenci segala sesuatu yang mendatangkan rasa sakit, penyakit dan mara bahaya. Al-Qur'an telah mengungkapkan cinta alamiah manusia terhadap dirinya sendiri ini, keceuderungannya untuk menuntut segala sesuatu yang bennanfaat dan berguna bagi dirinya, dan menghindari dari segala sesuatu yang membahayakan keselamatan dirinya, malalui ucapan Nabi Muhammad SAW, bahwa seandainya beliau mengetahui hal-hal gaib, tentu beliau akan memperbanyak hal-hal yang baik bagi dirinya dan menjauhkan dirinya dari segala keburukan.
Diantara gejala yang menunjukkan kecintaan manusia terhadap dirinya seridiri ialah kecintaannya yang sangat terhadap harta, yang dapat merealisasikan semua keinginannya dan memudahkan baginya segala sarana untuk mencapai kesenangan dan kemewaban hidup. (QS, al-"Adiyat, 100:8)
Diantara gejala lain yang menunjukkan kecintaan manusia pada dirinya sendiri ialah pennohonannya yang terus menerus agar dikarunia harta, kesehatan, dan berbagai kebaikan dan kenikmatan hidup lainnya. Dan apabila ia tertimpa bencana, keburukan, atau kemiskinan, ia merasa putus asa dan mengira ia tidak akan bisa memperoleh karunia lagi (QS, Fushilat, 41:49)
Namun hendaknya cinta manusia pada dirinya tidaklah terlalu berlebih-lebihan dan melewati batas. Sepatutnya cinta pada diri sendiri ini diimbangi dengan cinta pada orang lain dan cinta berbuat kebajikan kepada mereka.
Agar manusia dapat hidup dengan penuh keserasian dan kehamionisan dengan manusia lainnya, tidak boleh tidak ia harus membatasi cintanya pada diri sendiri dan egoismenya. Al-Qur'an juga menyeru kepada orang-orang yang beriman agar saling cinta mencintai seperti cinta mereka pada diri mereka sendiri. Dalam seruan itu sesungguhnya terkandung pengarahan kepada para mukmin agar tidak bcrlebih-lebihan dalam mencintai diri sendiri
Pengertian
Penderitaan Penderitaan adalah sebuah kata yang sangat dijauhi dan paling tidak
disenangi oleh siapapun. Berbicara
tentang penderitaan ternyata penderitaan tersebut berasal dari dalam dan luar
diri manusia. Biasanya orang menyebut dengan factor internal dan faktor
eksternal.
Kita sudah
tahu bahwa factor – factor yang mempengaruhi penderitaan itu adalah factor
internal dan faktor eksternal. Eksternal datangnya dari luar diri manusia.
Factor ini dapat dibedakan atas dua macam ; yaitu eksternal murni dan tak
murni. Eksternal murni adalah penyebab yang benar – benar berasal dari luar
diri manusia yang bersangkutan. Penderitaan itu tidak bukan merupakan akibat
ulah manusia yang bersangkutan. Orang yang mengalami penderitaan mungkin
akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang
timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negatif.
Penderitaan
berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari kata bahasa
sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau
merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau
bathin, atau lahir bathin. Yang termasuk penderitaan itu ialah keluh kesah,
kesengsaraan, kelaparan, kekenyangan, kepanasan, dan lain – lain.
Penderitaan
Sebuah Fenomena Universal
Penderitaan,
memang tak hanya terjadi lantaran perang ataupun tingkah manusia agresif
lainnya. Banyak hal yang sebenarnya yang bisa menjadi penderitaan manusia,
bencana alam, musibah atau kecelakaan, penindasan, perbudakan, kemiskinan dan
lain sebagainya. Selain itu penderitaan boleh juga dibilang sebagai fenomena
yang universal. Penderitaan tidak mengenal ruang dan waktu. Ini berarti bahwa
penderitaan tidak hanya dialami oleh manusia di zaman ini, dimana kebutuhan dan
tuntutan hidup semakin meningkat yang pada instansi berikut bisa menimbullkan
penderitaan bagi yang tidak mampu memenuhinya. Akan tetapi penderitaan, konon
telah dikenal sejak kelahiran manusia pertama. Belum begitu lepas dari ingatan
kita, barangkali, betapa adam dan hawa harus menderita terlompat dari surga
lantaran tindakannya sendiri yang mengesampingkan perintah tuhan dan lebih
menuruti nafsu dan bujukan syaitan.
4.Manusia dan keindahan
keindahan itu adalah definisi yang menjadi sangat
valid bila dan hanya bila terkait kepada sesuatu yg kita tidak miliki, Keindahan
hanya sebuah konsep, yang baru bisa dikomunikasikan setelah mempunyai bentuk
yng kongkrit.
Keindahan berasal dari kata indah, yang artinya bagus,
permai, cantik, dan sebagainya. Benda yang mempunyai sifat indah ialah segala
hasil seni, (meskipun tidak semua hasil seni indahl, pemandangari alam (pantai,
pegunungan, danau, bunga-bunga di lereng gunung), manusia (wajah, mata, bibir,
hidung, rambut, kaki, tubuh), rumah (halaman, peralatan rumah tangga dan
sebagainya), suara, warna dan sebagainya. Keindahan adalah identik dengan
kebenaran.
Selain itu
menurut luasnya dibedakan pengertian:
1. Keindahan dalam arti luas.
Selanjutnya
The Liang Gie menjelaskan.bahwa keindahan dalam arti luas mengandung pengertian
ide kebaikan.. Jadi pengertian keindahan dalam arti luas bisa dibagi lagi
menjadi :
· keindahan
seni : keindahan yang berhubungan dengan hasil karya manusia contoh:
guci.lukisan dan ukiran
· keindahan
alam: keindahan alam berasal Tuhan manusia tidak dapat membuat keindahan alam
manusia hanya dapat menjaga keindahan alam agar tetap tarjaga contoh:air
terjun,perbukitan,dan pegunungan
· keindahan
moral : keindahan yang berhubungan dengan sikap dan kesopanan dalam berprilaku
sesorang
· keindahan
intelektual.: keindahan yang berhubungan dengan pola dan cara berfikir
seseorang dalam menyikapi suatu masalah
2. Keindahan dalam arti estetik murni
Keindahan
dalam arti estetik murni menyangkut pengalaman estetik seorang dalam
hubungannya dellgan se:gala sesuatu yang diserapnya.
3. Keindahan dalam arti terbatas dalam hubungannya dengan penglihatan.
Keindahan dalam arti lebih sempit bisa diartikan
sehingga hanya menyangkut benda-benda yang dapat dilihat dengan penglihatan,
yakni berupa keindahan bentuk dan warna. keindahan tersusun dari berbagai keselarasan
dan kebalikan dari garis, warna, bentuk, nada, dan kata-kata.
Hal itu berarti, bahwa nilai adalah semata-mata adalah
realita psikologi yang harus dibedakan secara tegas dari kegunaan, karena
terdapat dalam jiwa manusia dan bukan pada hendaknya itu sendiri. Nilai itu
(oleh orang) dianggap terdapat pada suatu benda sampai terbukti letak
kebenarannya. Nilai
itu ada yang membedakan antara nilai subyektif dan obyektif, Tetapi
penggolongan yang penting ialah:
- Nilai ekstrinsik
Nilai
ekstrinsik adalah sifat baik dari suatu benda sebagai alat atau sarana untuk
sesuatu hal lainnya (“instrumental! Contributory value”), yakni nilai yang
bersifat sebagai alat atau membantu contohnya bentuk puisi yang terdiri dari
bahasa, diksi, baris, sajak, irama, itu disebut nilai ekstrinsik
- Nilai intrinsik
Nilai
intrinsik adalah sifat baik dari benda yang bersangkutan, atau sebagai suatu
tujuan, ataupun demi kepentingan benda itu sendiri. Contohnya : pesan puisi
yang ingin disampaikan kepada pembaca melalui (alat benda) puisi itu disebut
nilai intrinsik . Pengelompokan-pengelompokan pengerian keindahan
Definisi
keindahan menurut para ahli :
1. Keindahan
adalah keseluruhan yang merupakan susunan yang teratur dari bagian-bagian yang
saling berhubungan satu sarna lain, atau dengan keseluruhan itu sendiri. Atau,
beauty is an order of parts in their manual relations and in their relation to
the whole (Baumgarten).
2. Yang
indah hanyalah yang baik. Jika belum baik ciptaan itu belumlah indah. Keindahan
harus dapat memupuk perasaan moral. Jadi ciptaan-ciptaan yang amoral tidak bisa
dikatakan indah, karena tidak dapat digunakan untuk memupuk moral (Sulzer).
3. Yang indah
adalah yang rnemiliki proporsi yang harmonis. Karena proporsi yang harrnonis
itu nyata, maka keindahan itu dapat disamakan dengan kebaikan. Jadi, yang indah
adalah nyata dan yang nyata adalah yang baik (Shaftesbury). .
4. Keindahan
adalah sesuatu yang dapat mendatangkan rasa senang (Hume).
5. Yang
indah adalah yang paling banyak mendatangkan rasa senang, dan itu adalah yang
dalam waktu sesingkat-singkatnya paling banyak memberikan pengalaman yang
menyenangkan (Hemsterhuis).
Dengan melihat demikian beragamanya pengertian
keindahan, dan kita harus percaya bahwa yang di atas itu hanyalah sebagian
kecil, boleh jadi akan rnengeeewakan kita yang menuntut adanya satu pengertian
yang tunggal tapi yang memuaskan. Namun demikian, dari berbagai pengertian yang
ada, sebenarnya, kita bisa menempatkannya dalam kelompok-kelompok pengertian
tersendiri, Pengelompokan-pengelompokan yang bisa kita buat adalah sebagai
berikut :
1. Pengelompokan pengertian keindahan berdasar pada titik pijak atau
landasannya.
Di sini
keindahan diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat menimbulkan rasa senang
pada diri si penikmat dan penghayat (subyek) tanpa dicampuri
keinginan-keinginan yang bersifat praktis, atau kebutuhan·kebutuhan pribadi si
penghayat.
2. Pengelompokan pengertian keindahan berdasar pada cakupannya.
Dalam
pengelmpokan pengertaian keindahan membedakan keindahan berdasarkan cakupannya
yaitu antara keindahan sebagai kualitas abstrak dan keindalan sebagai sebuah
benda tertentu yang memang indah.
3. Pengelompokan pengertian keindahan berdasar luas-sempitnya.
Dalam
pengelompokan ini kita bisa membedakan antara pengertian keindahan dalam arti
luas, dalam arti estetik murni, dan dalam arti yang terbatas. Keindahan dalam
arti luas, menurut The Liang Gie, mengandung gagasan tentang kebaikan. Untuk
ini bisa dilihat misalnya dari pemikiran Plato, yang menyebut adanya watak yang
indah dan hukum yang indah: Aristoteles yang melihat keindahan sebagai sesuatu
yang baik dan juga menyenangkan.
Dari apa yang dikemukakan di atas, ada hal bisa kita
petik, yaitu: Pertama, keindahan menyangkut persoalan filsafati, sehingga
jawaban terhadap apa itu keindahan sudah barang tentu bisa bermacam-macam.
Kedua, keindahan sebagai pengertian mempunyai makna yang relatif, yaitu sangat
tergantung kepada subyeknya.
Pengertian keindahan tidak hanya terbatas pada
kenikmatan penglihatan semata-mata, tetapi sekaligus kenikmatan spiritual.
Itulah sebabnya Al-Ghazali memasukkan nilai-nilai spiritual, moral dan agama
sebagai unsur-unsur keindahan, di samping sudah . barang. tentu unsur-unsur
yang lain.
Alasan
Manusia Mencipta Keindahan
Keindahan itu pada dasamya terbentuk secara alamiah.
Semua Alam itu diciptakan oleh Tuhan. Maka dapat diambil kesimpulam bahwa smua
keindahan yang dapat kita nikmati selama ini adalah ciptaan Tuhan.
Alamiah itu artinya wajar, tidak herlebihan tidak pula kurang.
Maka
keindahan berasal dari kata indah berarti bagus, permai, cantik, molek dan
sebagainya. Benda yang mengandung keindahan ialah segala hasil seni dan alam
semesta ciptaan Tuhan. Sangat luas kawasan keindahan bagi manusia. Karena itu
kapan, di mana, dan siapa saja dapat menikmati keindahan.
Hubungan
manusia dan keindahan
manusia
memiliki lima komponen yang secara otomatis dimiliki ketika manusia tesebut
dilahirkan. Ke-lima komponen tersebut adalah nafsu, akal, hati, ruh, dan sirri
(rahasia ilahi). Dengan modal yang telah diberikan kepada manusia itulah
(nafsu, akal dan hati) akhirnya manusia tidak dapat dipisahkan dengan sesuatu
yang disebut dengan keindahan. Dengan akal, manusia memiliki
keinginan-keinginan yang menyenangkan (walaupun hanya untuk dirinya sendiri)
dalam ruang renungnya, dengn akal pikiran manusia melakukan kontemplasi
komprehensif guna mencari niolai-nilai, makna, manfaat, dan tujuan
dari suatu
penciptaan yang endingnya pada kepuasan, dimana kepuasan ini juga merupakan
salah satu indikator dari keindahan.
Akal dan budi merupakan kekayaan manusia tidak
dirniliki oleh makhluk lain. Oleh akal dan budi manusia memiliki kehendak atau
keinginan pada manusia ini tentu saja berbeda dengan “kehendak atau keinginan”
pada hewan karena keduanya timbul dari sumber yang berbeda. Kehendak atau
keinginan pada manusia bersumber dari akal dan budi, sedangkan kehendak atau
keinginan pada hewan bersumber dari naluri.
Sesuai dengan sifat kehidupan yang menjasmani dan
merohani, maka kehendak atau keinginan manusia itu pun bersifat demikian.
Jumlahnya tak terbatas. Tetapi jika dilihat dari tujuannya, satu hal sudah
pasti yakni untukmenciptakan kehidupan yang menyenangkan, yang memuaskan hatinya.
Sudah bukan rahasia lagi bahwa “yang mampu menyenangkan atau memuaskan hati
setiap manusia itu tidak lain hanyalah sesuatu yang “baik”, yang “indah”. Maka
“keindahan pada hakikatnya merupakan dambaan setiap manusia; karena dengan
keindahan tu itu manusia merasa nyaman hidupnya. Melalui suasana . keindahan
itu perasaan “(ke) manusia (annya)” tidak terganggu.
Dengan adanya keinginan-keinginan tersebut, manusia
menggunakan nafsunya untuk mendorong hasrat atau keinginan yang dipikirkan atau
direnungkan oleh sang akal tadi agar bisa terrealisasikan. Ditambah lagi dengan
anugrah yang diberikan-Nya kepada kita (manusia) yakni berupa hati, dimana
dengan hati ini manusia dapat merasakan adanya keindahan, oleh karena itu
manusia memiliki sensibilitas esthetis.
Selain itu manusia memang secara hakikat membutuhkan
keindahan guna kesempurnaan pribadinya. Tanpa estetika manusia tidak akan
sempurna, Karena salah satu unsur dari kehidupan adalah estetika. Sedang
manusia adalah mahluk hidup, jadi dia sangat memerlukan estetika ini.
Renungan
Renung berarti diam-diam memikirkan sesuatu atau
memikirkan sesuatu atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan adalah
hasil merenung. Dalam merenung untuk menciptakan seni dan teori. Diantaranya
teori pengungkapan, teori metafisik dan teori psikologik.
Pengertian
keadilan
Keadilan
menurut Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan
diartikan sebagai titik tengah antara kedua ujung ekstrem yang terlalu banyak
dan terlalu sedikit. Kedua ujung ekstrem ini menyangkut dua orang atau benda.
Bila kedua orang tersebut mempunyai kesamaan dalam ukuran yang telah
ditetapkan, maka masing-masing orang harus memperoleh benda atau hasil yang
sama, kalau tidak sama, maka masing – masing orang akan menerima bagian yang
tidak sama, sedangkan pelangggaran terjadap proporsi tersebut disebut tidak
adil.
Keaadilan oleh Plato diproyeksikan pada diri manusia sehingga yang dikatakan adil adalah orang yang mengendalikan diri dan perasaannya dikendalikan oleh akal. Socrates memproyeksikan keadilan pada pemerintahan. Menurut Socrates, keadilan akan tercipta bilamana warga Negara sudah merasakan bahwa pemerintah sudah melakukan tugasnya dengan baik. Mengapa diproyeksikan kepada pemerintah ? sebab pemerintah adalah pimpinan pokok yang menentukan dinamika masyarakat. Kong Hu Cu berpendapat bahwa keadilan terjadi apabila anak sebagai anak, bila ayah sebagai ayah, bila raja sebagai raja, masing-masing telah melaksanakan kewajibannya. Pendapat ini terbatas pada nilai-nilai tertentu yang sudah diyakini atau disepakati.
Menurut pendapat yang lebih umum dikatakan bahwa keadilan itu adalah pengakuan dan pelakuan yang seimbang antara hak-hak dan kewajiban. Keadilan terletak pada keharmonisan menuntuk hak dan menjalankan kewajiban. Atau dengan kata lain, keadilan adalah keadaan bila setiap orang memperoleh apa yang menjadi hak nya dan setiap orang memperoleh bagian yang sama dari kekayaan bersama.
Keaadilan oleh Plato diproyeksikan pada diri manusia sehingga yang dikatakan adil adalah orang yang mengendalikan diri dan perasaannya dikendalikan oleh akal. Socrates memproyeksikan keadilan pada pemerintahan. Menurut Socrates, keadilan akan tercipta bilamana warga Negara sudah merasakan bahwa pemerintah sudah melakukan tugasnya dengan baik. Mengapa diproyeksikan kepada pemerintah ? sebab pemerintah adalah pimpinan pokok yang menentukan dinamika masyarakat. Kong Hu Cu berpendapat bahwa keadilan terjadi apabila anak sebagai anak, bila ayah sebagai ayah, bila raja sebagai raja, masing-masing telah melaksanakan kewajibannya. Pendapat ini terbatas pada nilai-nilai tertentu yang sudah diyakini atau disepakati.
Menurut pendapat yang lebih umum dikatakan bahwa keadilan itu adalah pengakuan dan pelakuan yang seimbang antara hak-hak dan kewajiban. Keadilan terletak pada keharmonisan menuntuk hak dan menjalankan kewajiban. Atau dengan kata lain, keadilan adalah keadaan bila setiap orang memperoleh apa yang menjadi hak nya dan setiap orang memperoleh bagian yang sama dari kekayaan bersama.
Macam-macam
keadilan
A. Keadilan Legal atau Keadilan
Moral
Plato berpendapat bahwa keadilan
clan hukum merupakan substansi rohani umum dan masyarakat yang membuat clan
menjaga kesatuannya. Dalam suatu masyarakat yang adil setiap orang menjalankan
pekerjaan yang menurut sifat dasarnya paling cocok baginya (Tha man behind the
gun). Pendapat Plato itu disebut keadilan moral, sedangkan, Sunoto menyebutnya
keadilan legal.
Keadilan timbul karena penyatuan dan penyesuaian untuk
memberi tempat yang selaras kepada bagian-bagian yang membentuk suatu
masyarakat. Keadilan terwujud dalam masyarakt bilamana setiap anggota
masyarakat melakukan fungsinya secara balk
Menurut kemampuannya. Fungsi
penguasa ialah membagi-bagikan fungsi-fungsi dalam negara kepada masing-masing
orang sesuai dengan keserasian itu. Setiap orang tidak mencampuri tugas dan
urusan yang tidak cocok baginya.
Ketidakadilan terjadi apabila ada campur tangan
terhadap pihak lain yang melaksanakan tugas-tugas yang selaras sebab hal itu
akan menciptakan pertentangan dan ketidakserasian. Misalnya, seorang pengurus
kesehatan mencampuri urusan pendidikan, atau seorang petugas pertanian
mencampuri urusan petugas kehutanan. Bila itu dilakukan maka akan terjadi
kekacauan.
B. Keadilan Distributif
Aristoles berpendapat bahwa keadilan
akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal
yang tidak sama secara tidak sama (justice is done when equals are treated
equally). Sebagai contoh, Ali bekerja 10 tahun dan Budi bekerja 5 tahun. Pada
waktu diberikan hadiah harus dibedakan antara Ali dan Budi, yaitu perbedaan
sesuai dengan lamanya bekerja. Andaikata All menerima Rp.100.000,- maka Budi harus
menerima. Rp 50.000. Akan tetapi bila besar hadian Ali dan Budi sama, justru
hal tersebut tidak adil.
C. Keadilan Komutatif
Keadilan ini bertujuan memelihara
ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum. Bagi Aristoteles pengertian
keadilan itu merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam masyarakat. Semua
tindakan yang bercorak ujung ekstrim menjadikan ketidakadilan dan akan merusak
atau bahkan menghancurkan pertalian dalam masyarakat.
Contoh :
dr. Sukartono dipanggil seorang
pasien, Yanti namanya. Sebagai seorang dokter is manjalankan tugasnya dengan
baik. Sebaliknya, Yanti menanggapi lebih baik lagi. Alcibatnya, hubungan mereka
berubah dan dokter dan pasien menjadi dua insan lain jenis yang saling
mencintai. Bila dr. Sukartono belum berkeluarga mungkin keadaan akan baik saja,
ada keadilan komutatif. Akan tetapi, karena dr.Sukartono sudah berkeluarga,
hubungan itu merusak situasi rumah tangga, bahkan akan menghancurkan rumah
tangga. Karena dr.Sukartono melalaikan kewajibannya sebagai suami, sedangkan Yanti
merusak rumah tangga dr.Sukartono.
Kejujuran
Kejujuran atau jujur artinya apa-apa yang dikatakan seseorang sesuai dengan hati nuraninya, apa yang dikatakan sesuai dengan kenyataan yang ada. Sedang kenyataan yang ada itu adalah kenyataan yang benar-benar ada. Jujur juga berarti seseorang bersih hatinya dari perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh agama dan hukum. Untuk itu dituntut satu kata dan perbuatan, yang berarti bahwa apa yang dikatakan harus sama dengan perbuatannya. Karena itu jujur berarti juga menepati janji atau kesanggupan yang terlampir melalui kata-kata ataupun yang masih terkandung dalam hati nuraninya yang berupa kehendak, harapan dan niat.
Kecurangan
Kecurangan atau curang identik dengan ketidakjujuran atau tidak jujur, dan sama pula dengan licik, meskipun tidak serupa benar. Curang atau kecurangan artinya apa yang diinginkan tidak sesuai dengan hari nuraninya atau, orang itu memang dari hatinya sudah berniat curang dengan maksud memperoleh keuntungan tanpa bertenaga dan berusaha. Kecurangan menyebabkan orang menjadi serakah, tamak, ingin menimbun kekayaan yang berlebihan dengan tujuan agar dianggap sebagai orang yang paling hebat, paling kaya, dan senang bila masyarakat disekelilingnya hidup menderita.
Bermacam-macam
sebab orang melakukan kecurangan
Ditinjau dari hubungan manusia dengan alam sekitarnya,
ada 4 aspek yaitu : aspek ekonomi, aspek kebudayaan, aspek peradaban dan aspek
teknik. Apabila manusia dalam hatinya telah digerogoti jiwa tamak, iri, dengki,
maka manusia akan melakukan perbuatan yang melanggar norma tersebut dan jadilah
kecurangan.
Pemulihan
nama baik
Nama baik merupakan tujuan utama orang hidup. Nama baik adalah nama yang tidak tercela. Setiap orang menajaga dengan hati-hati agar namanya baik. Lebih-lebih jika ia menjadi teladan bagi orang/tetangga disekitarnya adalah suatu kebanggaan batin yang tak ternilai harganya. Penjagaan nama baik erat hubungannya dengan tingkah laku atau perbuatan. Atau boleh dikatakan bama baik atau tidak baik ini adalah tingkah laku atau perbuatannya. Yang dimaksud dengan tingkah laku dan perbuatan itu, antara lain cara berbahasa, cara bergaul, sopan santun, disiplin pribadi, cara menghadapi orang, perbuatn-perbuatan yang dihalalkan agama dan sebagainya. Pada hakekatnya pemulihan nama baik adalah kesadaran manusia akan segala kesalahannya; bahwa apa yang diperbuatnya tidak sesuai dengan ukuran moral atau tidak sesuai dengan ahlak yang baik. Untuk memulihkan nama baik manusia harus tobat atau minta maaf. Tobat dan minta maaf tidak hanya dibibir, melainkan harus bertingkah laku yang sopan, ramah, berbuat darma dengan memberikan kebajikan dan pertolongan kepaa sesama hidup yang perlu ditolong dengan penuh kasih sayang , tanpa pamrin, takwa terhadap Tuhan dan mempunyai sikap rela, tawakal, jujur, adil dan budi luhur selalu dipupuk.
Pembalasan
Pembalasan ialah suatu reaksi atas perbuatan orang lain. Reaksi itu dapat berupa perbuatan yang serupa, perbuatan yang seimbang, tingkah laku yang serupa, tingkah laku yang seimbang. Pembalasan disebabkan oleh adanya pergaulan. Pergaulan yang bersahabat mendapat balasan yang bersahabat. Sebaliknya pergaulan yagn penuh kecurigaan menimbulkan balasan yang tidak bersahabat pula. Pada dasarnya, manusia adalah mahluk moral dan mahluk sosial. Dalam bergaul manusia harus mematuhi norma-norma untuk mewujudkan moral itu. Bila manusia berbuat amoral, lingkunganlah yang menyebabkannya. Perbuatan amoral pada hakekatnya adalah perbuatan yang melanggar atau memperkosa hak dan kewajiban manusia. Oleh karena itu manusia tidak menghendaki hak dan kewajibannya dilanggar atau diperkosa, maka manusia berusaha mempertahankan hak dan kewajibannya itu. Mempertahankan hak dan kewajiban itu adalah pembalasan
6.MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP
Pandangan Hidup adalah suatu pedoman atau petunjuk
hidup yang dipakai manusia berdasarkan pada pengalaman
hidupnya.
Langkah-Langkah
Berpandangan Hidup Yang Lebih Baik
Manusia pasti mempunyai pandangan hidup walau
bagaimanapun bentuknya. Bagaimana kita memperlakukan pandangan hidup itu
tergantung pada orang yang bersangkutan. Akan tetapi yang terpenting, kita
seharusnya mempunyai langkah-langkah berpandangan hidup ini. Karena hanya
dengan mempunyai langkah-langkah itulah kita dapat memperlakukan pandangan
hidup sebagai sarana mencapai tujuan dan cita-cita dengan baik. Adapun
langkah-langkah itu ialah : mengenal, mengerti, menghayati, meyakini, mengabdi,
mengamankan.
Pandangan
Hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya, yaitu :
1. Pandangan hidup yang berasal dari
agama
2. Pandangan hidup yang berupa Ideologi
3. Pandangan hidup yng berupa renungan
· CITA – CITA
Cita – cita adalah keinginan, harapan, tujuan, yang
selalu ada dalam pikiran. Cita – cita merupakan pandangan masa depan dan
pandangan hidup dimasa yang akan datang. Ada beberapa faktor
yang dapat menentukan seseorang dapat atau tidak mencapai cita – citanya,
yaitu :
· Manusianya yang memiliki cita – cita
· Kondisi yang dihadapi selama
mencapai apa yang dicita – citakan
· Seberapa tinggi cita – cita yang
hendak dicapai
· Usaha manusia itu untuk mengejar
cita-citanya
· Berdoa kpada Allah swt agar
cita-citanya bisa tercapai
Cita-cita yang baik adalah cita-cita
yang dapat dicapai melalui kerja keras, kreativitas, inovasi, dukungan orang
lain dan sebagainya. Khayalan hasil melamun cenderung tidak logis dan bersifat
mubazir karena banyak waktu yang terbuang percumah untuk menghayal yang
tidak-tidak.
Dalam
bercita-cita pun sebaiknya jangan terlalu mendetail, berlebihan dan fanatik
karena kita bisa dibuat stres dan depresi jika tidak tercapai. Contoh adalah
seseorang yang punya cita-cita jadi dokter. Ketika dia tidak masuk jurusan ipa
dia stress, lalu gagal snmptn / spmb kedokteran dia stress, dan bahkan dia
terkena gngguan jiwa.
Tidak semua orang
bisa menentukan cita-cita. Jika tidak bisa menentukan cita-cita, maka
bercita-citalah untuk menjadi orang yang berguna dan dicintai orang banyak
dengan hidup yang berkecukupan.lagi pula orang yang paling baik
bukanlah orng yang memiliki cita-cita tetapi “Sebaik-baik manusia
diantaramu adalah yang paling banyak manfaat bagi orang lain” {H.R.
Bukhari}.Untuk mendapatkan motivasi dalam mengejar cita-cita kita bisa
mempelajari kisah sukses orang lain atau membaca buku-buku motivasi
diri ,dating ke acara-acara seminar atau melihat film motivasi hidup seperti
laskar pelangi.
· KEBAJIKAN
Kebajikan
atau kebaikan adalah suatu perbuatan yang mendatangkan kesenangan bagi diri
sendiri maupun orang lain.
Untuk dapat
melihat kebajikan kita harus melihat dari 3 segi, yaitu manusia sebagai makhluk
pribadi, manusia sebagai anggota masyarakat dan manusia sebagai makhluk Tuhan.
Kebajikan
berarti : berkata sopan, santun, berbahasa baik, bertingkah laku baik, ramah
tamah terhadap siapapun, berpakaian sopan agar tidak merangsang bagi yang
melihatnya.
· KEYAKINAN DAN KEPERCAYAAN
Keyakinan
atau kepercayaan berasal dari kata yakin. Keyakinan ialah kepercayaan yang
tidak berbelah lagi. Kepentingan
Membina Keyakinan Diri
Kebolehan anda mengatasi segala halangan dalam hidup untuk mencapai kejayaan, banyak dipengaruhi oleh keyakinan diri anda. Ini bermakna lebih yakin anda terhadap diri anda serta masa hadapan anda, lebih terbukalah kejayaan untuk anda.
Kebolehan anda mengatasi segala halangan dalam hidup untuk mencapai kejayaan, banyak dipengaruhi oleh keyakinan diri anda. Ini bermakna lebih yakin anda terhadap diri anda serta masa hadapan anda, lebih terbukalah kejayaan untuk anda.
Jenis-Jenis
Keyakinan
Pada hemat saya, terdapat 4 jenis keyakinan utama yang perlu kita miliki:
Pada hemat saya, terdapat 4 jenis keyakinan utama yang perlu kita miliki:
· Keyakinan diri terhadap Tuhan dan
KeesaanNya
· Keyakinan terhadap diri sendiri
· Keyakinan diri sendiri terhadap
orang lain
· Keyakinan orang lain terhadap diri sendiri
Tanggungjawab menurut kamus umum Bahasa Indonesia
adalah, keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggungjawab
menurut kamus umum bahasa Indonesia adalah berkewajiban menanggung, memikul
jawab, menanggung segala sesuatunya, atau memberikan jawab dan menanggung
akibatnya.
Tanggungjawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak di sengaja. Tangungjawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.
Seorang mahasiswa mempunyai kewajiban untuk mengumpulkan tugas yang diberikan dosen. Bila mengumpulkan tugas, maka hal itu berarti mahasiswa tersebut telah memenuhi kewajibannya. Berarti pula ia telah bertanggung jawab atas kewajibannya.
Tanggungjawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak di sengaja. Tangungjawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.
Seorang mahasiswa mempunyai kewajiban untuk mengumpulkan tugas yang diberikan dosen. Bila mengumpulkan tugas, maka hal itu berarti mahasiswa tersebut telah memenuhi kewajibannya. Berarti pula ia telah bertanggung jawab atas kewajibannya.
Macan-macam jenis tnggungjawab:
· Tanggung jawab terhadap diri sendiri
contoh:menjaga tingkah laku dan menjaga kehormatan diri atau keamanan diri
sendiri terutama pada saat kita berada dluar lingkungan keluarga
· Tanggung jawab terhadap keluarga
contoh:kita sebagai anak harus memiliki tanggungjawab untuk tetap menjaga nama
keluarga kita dimana pun kita berada
· Tanggung jawab terhadap Tuhan
contoh: bagi umat muslim melaksanakan rukun iman dan rukun islam
· Tanggung jawab terhadap bangsa
contoh: menjalankan Bela Negara,membayar pajak dll
Pengabdian dan Pengorbanan
Wujud tanggung jawab berupa pengabdian dan
pengorbanan. Pengabdian dan pengorbanan adalah perbuatan baik untuk kepentingan
manusia itu sendiri.
8.Manusia dan Kegelisahan
Kegelisahan berasal dari kata gelisah, yang berarti
tidak tentram hatinya, selalu merasa khawatir, tidak tenang, tidak sabar,
cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak
tentram hati maupun perbuatannya, merasa khawatir, tidak tenang dalam tingkah
lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan. Kegelisahan hanya dapat diketahui
dari gejala tingkah laku atau gerak-gerik seseorang dalam situasi tertentu.
Kegelisahan merupakan salah satu ekspresi dari kecemasan. Karena itu dalam kehidupan
sehari-hari, kegelisahan juga diartikan sebagai kecemasan , kekhawatiran
ataupun ketakuatan. Menurut Sigmund Freud, bahwa ada tiga macam kecemasan yang
menimpa manusia yaitu kecemasan kenyataan (objektif), kecemasan neorotik
dan kecemasan moril.
Sebab-seba
orang gelisah adalah karena pada hakekatnya orang takut kehilangan hak-haknya.
Hal itu adalah akibat dari suatu ancaman, baik ancaman dari luar maupun dari
dalam.
Mengatasi
kegelisahan ini pertama-tama harus mulai dari diri kita sendiri, yaitu kita
harus tenang, sehingga kesulitan dapat kita atasi.
Teori –
teori Kegelisahan :
1.Kegelisahan
tentang kenyataan/objektif
2.kegelisahan
Neurotis (syaraf)
3.kegelisahan
moril
Cara – cara
Mengatasi Kegelisahan
1)
memerlukan sedikit pemikiran yaitu,pertama kita menanyakan pada diri kita
sendiri (instropeksi),akibat yang palingburuk yang bagaimanakah yang akan kita
tanggung atau yang akan terjadi,mengapa hal itu terjadi,apa penyebabnya dan
sebagainya.
2)Kita bersedia menerima sesuatu yang terjadi pada diri kita dengan rasa tabah dan senang hati niscaya kecemasan tersebut akan sirna dari jiwa kita.
2)Kita bersedia menerima sesuatu yang terjadi pada diri kita dengan rasa tabah dan senang hati niscaya kecemasan tersebut akan sirna dari jiwa kita.
3) Bersamaan
berjalannya waktu kita dapat mencoba untuk memperkecil dan mengurangi kegelisahan
tersebut Keterasingan
· Terasing berarti tersisihkan dari
pergaulan , terpisahkan dari yang lain, atau terpencil. Jadi kata keterasingan
berarti hal-hal yang berkenaan dengan tersisihkan dari pergaulan, terpencil
atau terpisah dari yang lain. Terasing atau keterasingan adalah bagian hidup
manusia. Yang menyebabkan orang berada dalam keterasingan itu ialah perilakunya
yang tidak dapat diterima atau tidak dapat dibenarkan oleh masyarakat, atau
kekurangan yang ada pada diri seorang, sehingga ia tidak dapat atau sulit
menyesuaikan diri dalam masyarakat.
Kesepian
Kesepian berasal dari kata sepi yang berarti sunyi
atau langgang, sehingga kata kesepian berarti merasa sunyi atau langgang, tidak
berteman. Setiap orang pernah mengalami kesepian, karena kesepian bagian hidup
dari manusia.
Ketidakpastian
Ketidakpastian berasal dari kata tidak pasti artinya
tidak menentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, tanpa arah yang jelas, tanpa
asal-usul yang jelas. Ketidakpastian artinya keadaan yang tidak pasti, tidak
tentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, keadaan tanpa arah yang jelas,
keadaan tanpa asal-usul yang jelas. Itu semua adalah akibat pikirannya tidak
dapat berkosentrasi. Ketidak kosentrasian disebabkan oleh berbagai sebab, yang
jelas pikirannya kacau.
Usaha-Usaha
Penyembuhan Ketidakpastian
Orang-orang yang tidak dapat berpikir dengan baik,
atau kacau pikirannya ada bermacam-macam penyebabnya. Untuk dapat menyembuhkan
keadaan itu bergantung kepada mental si penderita. Bisa juga melalui psikolog.
Jadi yang menyembuhkan masyarakat sekitarnya dan dirinya sendiri.
9.Manusia dan Harapan
Harapan yang dibuat oleh hati Anda adalah impian Anda.
Sedangkan harapan yang dibuat oleh pikiran Anda adalah rencana Anda. Dengannya,
Anda tidak mungkin melihat jalan-jalan menuju ke tempat-tempat yang baik, bila
hati Anda kosong dari harapan.
Harapan yang
dalam adalah pembentuk kerendahan hati yang mudah menerima yang kecil dan yang
sederhana – sebagai syarat bagi pencapaian yang besar dan yang sulit.
Harapan yang
tinggi adalah pembentuk kesungguhan hati untuk menggunakan semua kekuatan dari
keberadaan Anda – untuk mencapai yang tertinggi dari yang mungkin Anda capai.
HARAPAN YANG DIBUAT OLEH HATI ANDA ADALAH IMPIAN
ANDA. SEDANGKAN HARAPAN YANG DIBUAT OLEH PIKIRAN ANDA ADALAH RENCANA ANDA.
DENGANNYA, ANDA TIDAK MUNGKIN MELIHAT JALAN-JALAN MENUJU KE TEMPAT-TEMPAT YANG
BAIK, BILA HATI ANDA KOSONG DARI HARAPAN.
Harapan yang dalam adalah pembentuk kerendahan hati
yang mudah menerima yang kecil dan yang sederhana – sebagai syarat bagi
pencapaian yang besar dan yang sulit.
Harapan yang tinggi adalah pembentuk kesungguhan hati
untuk menggunakan semua kekuatan dari keberadaan Anda – untuk mencapai yang
tertinggi dari yang mungkin Anda capai.
Setiap
manusia di dunia pasti mempunyai harapan,manusia yang tampa harapan berarti
manusia tersebut mati dalam hidup orang yang akan meninggal pun mempunyai
harapan biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya
Menurut kodratnya manusia itu adalah mahluk sosial
setiap lahir ke dunia lagsung disambut dalam suatu pergaulan hidup yakni di
tengah suatu keluarga atau masyarakat lainnya tidak ada satupun manusia yang
luput dari pergaulan hidup di tengah-tengah manusia lainb itulah seseorang
dapat hidup berkembang baik fisik/jasmani.
Harapan harus berdasarkan kepercayaan baik kepercayaan
terhadap diri sendiri maupun kepercayaan kepada Tuhan YME.Agar harapan kita
terwujud maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh manusia wajib berdoa.Karena
usaha dan doa merupakan sarana terkabulnya harapan.Ada beberapa dorongan
berbagai kepercayaan dan usaha untuk meningkatkan harapan di antara lainnya :
1.Kepercayaan
terhadap diri sendiri
2.Kepercayan
kepada orang lain
3.Kepercayan
terhadap pemerintah
4..Kepercayaan
kepada Tuhan
Dari kepercayaan-kepercayaan kita dapat mendorong agar
kita trus semngat untuk menjelani hidup kita.Dari kepercayaan-kepercayaan akan
timbul harapan-harapan agar kita tidak ada henti-hentinya trus berharap dan
berusaha juga Berdoa kepada Tuhan YME,agar keinginan yang kita inginkan
terkabul
Berbagai Kepercayaan dan Usaha Meningkatkannya
Dasar
kepercayaan adalah kebenaran. Sumber kebenaran adalah manusia. Kepercayaan
dapat dibedakan atas: kepercayaan kepada diri sendiri, kepercayaan kepada orang
lain, kepercayaan kepada pemerintah, kepercayaan kepada Tuhan.
Comments
Post a Comment